JAKARTA – Dalam acara konferensi pers APBN kita, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan hingga 12 Desember 2023, Kementerian Keuangan mencatat penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Badan mengalami pertumbuhan sebesar 16,6%. Jumlah penerimaan PPh badan sendiri tercatat sebagai kontributor terbesar kedua penerimaan pajak, yaitu mencapai 22,3% terhadap total penerimaan pajak. Setoran pajak dari korporasi ini masih cukup sehat meskipun capaian pertumbuhan tersebut memang tidak sekuat periode yang sama pada tahun 2022.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan penerimaan PPh badan dilihat sebagai salah satu indikator pemulihan ekonomi. Selain itu, PPh badan juga mencerminkan neraca keuangan korporasi yang—pasca pandemi COVID 19—kembali mencatat keuntungan sehingga dapat menyetorkan pajak yang lebih besar.

Walaupun tidak sebesar tahun lalu pada periode yang sama, penerimaan PPh badan masih tumbuh positif sejalan dengan aktivitas ekonomi. Namun, dikarenakan penurunan harga komoditas, kinerjanya memang mengalami perlambatan.

Sebagai bentuk dukungan bagi para wajib pajak yang mengalami penurunan usaha, pemerintah memberikan kesempatan untuk mengajukan pengurangan pengangsuran PPh Pasal 25 atau dinamisasi turun. Dinamisasi turun ini bertujuan untuk mendekatkan angsuran PPh Pasal 25 pada saat ini dengan yang nanti terutang pada SPT Tahunan.