Studi benchmarking merupakan suatu proses yang sangat penting dalam melakukan analisis transfer pricing. Studi benchmarking bertujuan untuk memastikan bahwa dalam penerapan harga transaksi afiliasi Perusahaan telah sesuai dengan prinsip kewajaran (Arm’s Length Principle). Studi ini juga sangat penting dalam pembuktian ketika dilakukan koreksi transfer pricing dalam proses pemeriksaan. 

Selain untuk memenuhi prinsip kewajaran, studi perbandingan juga bertujuan untuk membandingkan hasil keuangan transaksi antar perusahaan dengan transaksi entitas independen lainnya dan untuk menghindari penalti yang mungkin timbul. Studi perbandingan juga berguna untuk membuktikan bahwa harga transfer yang dilakukan perusahaan adalah wajar sesuai dengan standar pasar. 

Dalam prakteknya, melakukan benchmarking memiliki tantangan yang tidak mudah. Perusahaan harus dapat menemukan perusahaan pembanding yang tepat, dengan mencari perusahaan independen yang sebanding dengan transaksi yang dilakukan perusahaan, mempertimbangkan industri, analisis fungsi, aset dan risiko. Perusahaan harus melakukan penyesuaian untuk mengatasi perbedaan kondisi pasar dan praktik akuntansi. Perusahaan juga harus mematuhi persyaratan peraturan di berbagai yuridiksi pajak.

Manfaat lainnya dari studi benchmarking juga sangat penting dalam memastikan kepatuhan pada pedoman internasional dan yuridiksi lokal. Hal ini untuk mengurangi risiko transfer pricing karena telah didukung oleh dokumentasi yang kuat, memfasilitasi perencanaan dan optimalisasi pajak sesuai dengan strategi bisnis, dan memberikan posisi yang dapat dipertahankan saat pemeriksaan pajak maupun sengketa pajak.

Dengan demikian, dalam melakukan analisis benchmarking,  diperlukan analisis mendalam dan pertimbangan berbagai faktor yang relevan, dokumentasi proses dan hasil yang jelas, merupakan aspek penting dalam menajemen transfer pricing terutama pada perusahaan multinasional.