Flash News 7 Oktober 2020
TOPIK EKONOMI DAN BISNIS
1. Fokus pada Pemulihan
Serapan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) belum sampai setengah dari anggaran. Pemerintah semestinya fokus pada upaya mendorong penyerapan anggaran ini agar kondisi ekonomi segera pulih. Namun pemerintah justru mengejar penuntasan RUU Ciptaker. Padahal, penetapan RUU itu tidak serta-merta meningkatkan serapan tenaga kerja selama sisi permintaan masih rendah akibat pandemi. Ekonom senior Indef Aviliani berpendapat, penetapan RUU Ciptaker, yang diharapkan menarik penanaman modal asing, menunjukkan pemerintah keliru menentukan skala prioritas. Krisis kesehatan akibat pandemi membuat semua negara saat ini fokus membenahi stabilitas ekonomi dalam negeri. Kondisi ini membuat PMA dari negara-negara investor belum akan muncul dalam satu hingga dua tahun mendatang. Ia menyarankan pemerintah untuk fokus pada penanganan Covid-19, terutama penyerapan dana PEN.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memastikan, RUU Cipta Kerja dapat memangkas peraturan-peraturan yang tumpang tandih jadi lebih selaras, sehingga memicu investasi dan penyerapan tenaga kerja. Sementara itu, Direktur Utama PT Anugerah Mega Utama Hans Kwee menilai, pelaku pasar modal dalam jangka pendek mengapresiasi keputusan pengesahan RUU Cipta Kerja. Indikasinya terlihat dari penguatan IHSG pada penutupan perdagangan Selasa, sebesar 0,82 persen ke level 4.999,22. (Kompas)