Flash News 29 Maret 2021
TOPIK EKONOMI DAN BISNIS
1. Rupiah diramal stabil menjelang akhir kuartal pertama
Nilai tukar rupiah bergerak tipis di akhir pekan lalu. Dipasar spot, rupiah ditutup menguat 0,06% ke Rp 14.418 per dolar AS. Kompak, kurs rupiah jisdor juga menguat 0,12% ke Rp 14.446 per dolar AS.
Menurut Ekonomi Bank Mandiri Renny Eka Putri pelaku pasar masih akan mengantisipasi seperti apa pernyataan bank sentral AS Federal Reserve mengenai ekspektasi inflasi AS. Jika The Fed membiarkan ekspektasi inflasi AS terus meningkat maka bisa meningkatkan yield US Treasury dan menghadirkan risiko baru bagi rupiah. Selain itu, perkembangan kasus Covid-19 di Eropa yang meningkat berpotensi meningkatkan permintaan dollar AS sebagai aset safe haven. Sementara dari dalam negeri, belum ada data ekonomi yang bisa menyokong nilai tukar rupiah.
Reny memproyeksikan pergerakan rupiah di Senin (29/3) konsolidasi direntang Rp 14.395 per dolar AS - Rp 14.443 per dolar AS. (Kontan)
2. Mudik Dilarang, Penyaluran Bansos akan Dipercepat
Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Raden Pardede mengungkapkan, pemerintah bakal mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos), mulai dari Kartu Sembako hingga Program Keluarga Harapan (KPH). Kebijakan ini diambil menyusul adanya aturan larangan mudik Lebaran. Dikatakan Raden, nantinya bansos tersebut akan disalurkan lebih cepat dari biasanya pada awal Mei 2021. Sehingga bila Hari Raya Idulfitri jatuh pada tanggal 13 Mei 2021, masyarakat penerima bansos tersebut bisa lebih dini mengirim sebagian uang yang diterima kepada keluarganya di kampung.
“Penyaluran bansos akan dipercepat. Ini supaya mereka masih bisa mungkin mengirim kepada keluarganya di kampung karena ada kebijakan larangan mudik,” kata Raden Pardede saat dihubungi Beritasatu.com, Minggu (28/3/2021). Seperti diketahui, pemerintah telah memutuskan untuk meniadakan libur panjang dan melarang mudik Idulfitri 1442 Hijriah. Keputusan tersebut berlaku mulai 6 hingga 17 Mei 2021 bagi seluruh masyarakat, termasuk aparatur sipil negara (ASN), TNI-Polri, karyawan swasta maupun pekerja mandiri. (Bisnis Indonesia)