Flash News 21 September 2020
TOPIK EKONOMI DAN BISNIS
1. Covid-19 Pukul Dunia Usaha
Pandemi Covid-19 telah memukul banyak sektor usaha, baik mikro kecil maupun menengah besar. Sebanyak 82,9% pelaku usaha mengalami penurunan pendapatan akibat pandemi Covid-19. 14,6% pendapatan tetap, dan hanya 2,6% yang pendapatannya meningkat.
"Dari 82,9% pelaku usaha mengaku pendapatannya menurun akibat Covid-19, rinciannya adalah 82,3% UMB (Usaha Menengah Besar) dan 84,2% UMK (Usaha Mikro Kecil)," ujar kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. Data tersebut merupakan laporan survei dampak Covid-19 terhadap pelaku usaha yang dilakukan BPS selama periode 10-26 juli 2020. survei ini melibatkan 34.559 responden yang terdiri atas 6.821 pelaku usaha menengah besar (UMB), 25.256 pelaku usaha mikro kecil (UMK), serta 2.482 pelaku usaha pertanian. "Sektor usaha yang pendapatannya menurun paling drastis adalah akomodasi dan makanan minuman, jasa lainnya, serta transportasi dan pergudangan,"Papar suhariyanto.
Ia menambahkan, beberapa kendala yang dihadapi perusahaan selama pandemi Covid-19 antara lain karena hilangnya pelanggan. secara umum, delapan dari setiap 10 perusahaan baik UMK maupun UMB cenderung mengalami penurunan permintaan karena pelanggan atau kliennya juga terdampak Covid-19. (Investor Daily)
2. “Narrative Economics” dan Peran Narasi Dalam Perekonomian
Kekuatan narasi yang dapat membantu mengungkap latar belakang fenomena dan mitigasi pada masa depan menjadi perhatian Robert J. Shiller, peraih Nobel Ekonomi 2013. Dalam buku terbarunya, Narrative Economics (2019), ia mengungkapkan perlunya menempatkan narasi dalam pemikiran ekonomi dunia. Cerita yang disebarkan dari mulut ke mulut, media massa, ataupun media sosial dapat menggerakkan pasar. Akibatnya narasi dapat memengaruhi atau menyebabkan peristiwa besar ekonomi.
Gagasan itu diungkapkan mengingat selama ini narasi masih dianggap tak terlalu penting dibandingkan dengan rumus-rumus statistik dan ekonometrika untuk memecahkan problem ekonomi. Padahal, ekonom perlu mempelajari narasi untuk memprediksi peristiwa-peristiwa besar yang pernah terjadi, seperti resesi. Dari narasi pula, ekonom dapat melihat bagaimana orang bereaksi terhadap resesi di masa lalu. (Kompas)