Flash News 10 Juli 2020
TOPIK PERPAJAKAN DAN PENERIMAAN
1. Penerimaan Pajak 2020 Bakal Meleset Lagi
Penerimaan pajak semester I-2020 mencapai Rp531,8 triliun atau terkoreksi 12% yoy dari periode yang sama tahun lalu yang mampu mencapai Rp604,3 triliun. Penerimaan pajak semester I ini sudah mencapai 44,3% dari target penerimaan akhir tahun 2020 Rp1.198,3 triliun. Pada bulan Juni lalu pendapatan pajak hanya Rp87,2 triliun atau terkontraksi 0,17% yang mana lebih rendah daripada Juni tahun lalu sebesar Rp105,8 triliun. Menurut Menkeu ada empat penyebab penerimaan pajak semester I 2020 terkontraksi.
Pertama, tekanan aktivitas usaha akibat pembatasan sosial pada kondisi pandemi. Kedua, dampak perlambatan ekonomi dan pemanfaatan insentif pajak terlihat pada pertumbuhan negatif hampir semua jenis penerimaan pajak. Ketiga, kontraksi pada setoran pajak dari sektor utama perekonomian sebagai dampak perlambatan perekonomian dan turunnya harga komoditas. Keempat, insentif fiskal covid-19 dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang mulai dimanfaatkan dan adanya restitusi pajak yang dipercepat. (Kontan)
TOPIK EKONOMI DAN BISNIS
1. Menkeu: Aktivitas Ekonomi Dorong PDB Kuartal III Positif
Menkeu memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada semester I-2020 minus 1,1% hingga minus 0,4%. Pertumbuhan ekonomi kuartal II diperkirakan minus 3,8%, dengan range minus 3,5% hingga minus 5,1%. Kendati demikian, Menkeu optimis pertumbuhan ekonomi akan membaik kembali pada kuartal III dan kuartal IV-2020 karena aktivitas masyarakat dan dunia usaha mulai bergerak seiring pelonggaran PSBB.
Perumbuhan ekonomi kuartal III, menurut Sri Mulyani, diharapkan setidaknya mencapai 0% atau positif, sehingga tidak sampai negatif. Pertumbuhan kuartal III berkisar minus 1% hingga positif 1,2% dan kuartal IV diperkirakan mencapai 1,6% hingga 3,2%. Pembalikan arah ekonomi juga tercermin pada membaiknya penerimaan pajak pada Juni, setelah terjadi tekanan luar biasa pada penerimaan pajak April dan Mei. (Investor Daily)
2. Biayai Korona, Penerbitan Surat Utang Digenjot
Mulai Juli-Desember 2020 Kemkeu akan menambah target penerbitan SUN. hal ini dilakukan sebagai langkah ansitipasi untuk pembiayaan APBN 2020 sampai dengan akhir tahun. Bila pada lelang biasanya target penerbitan SUN setiap minggu adalah Rp30 triliun, Kemkeu akan meningkatkan menjadi Rp40 triliun. Sementara itu, target penerbitan SBSN dari yang sebelumnya Rp10 triliun akan ditingkatkan menjadi Rp15 triliun. Kedua surat utang ini akan diterbitkan melalui mekanisme lelang seperti biasanya. Apabila market tidak bisa menyerap target ini maka BI bertindak sebagai stand by buyer. (Kontan)